Tragedi di Tol JORR: Kecelakaan Maut Ioniq 5 N dan Implikasinya pada Keselamatan Berkendara Mobil Listrik

Kecelakaan maut yang melibatkan Hyundai Ioniq 5 N dan sebuah truk mogok di Tol JORR pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 19.00 WIB, menyita perhatian publik. Kejadian yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia ini mengungkap sisi lain dari performa tinggi mobil listrik dan pentingnya kesadaran berkendara yang aman. Ioniq 5 N, dengan kemampuan akselerasinya yang luar biasa – mampu mencapai 100 km/jam dalam 3,4 detik dan kecepatan puncak 260 km/jam – tampaknya menjadi faktor yang turut berperan dalam tragedi tersebut. Mobil yang dikendarai oleh KI (32) menabrak truk yang sedang mengalami kerusakan dan berhenti di lajur 1 KM 05.200 wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.

Performa Tinggi, Risiko Tinggi

Ioniq 5 N, berbeda dari varian Ioniq 5 standar, dirancang khusus untuk performa tinggi. Tenaga dan torsi yang besar, dipadukan dengan suara mesin virtual yang meniru raungan mobil sport, memberikan pengalaman berkendara yang memacu adrenalin. Namun, kekuatan ini juga menyimpan risiko besar jika tidak dikelola dengan bijak. Kecepatan tinggi, akselerasi spontan, dan torsi yang besar membuat mobil ini lebih sulit dikendalikan, terutama dalam situasi darurat. Daya pandang pengemudi juga semakin terbatas pada kecepatan tinggi, meningkatkan potensi kecelakaan.

Analisis Keselamatan Berkendara Mobil Listrik

Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menekankan bahwa berkendara dengan kecepatan tinggi bukan hanya soal menginjak pedal gas dalam-dalam. Dibutuhkan perhitungan yang matang, terutama saat mengendarai mobil listrik dengan karakteristik performa tinggi seperti Ioniq 5 N. Responsivitas yang tinggi dari mobil listrik, khususnya pada pedal gas dan rem, menuntut pengemudi untuk beradaptasi dan menguasai teknik mengemudi yang tepat. Injak pedal gas yang halus dan antisipasi delay pada pedal rem menjadi krusial. Fitur-fitur seperti hill assist dan regenerative brake juga perlu dipahami dan dimanfaatkan secara optimal, terutama saat menghadapi tanjakan, turunan, dan tikungan.

Lebih jauh, Sony menjelaskan bahwa mengemudi mobil listrik memiliki perbedaan signifikan dibandingkan mobil konvensional, meskipun secara operasional terlihat serupa. Pemahaman mendalam tentang teknologi dan karakteristik mobil listrik sangat penting untuk memastikan keselamatan berkendara. Bukan hanya sekadar menguasai cara mengoperasikan kendaraan, tetapi juga memahami bagaimana teknologi tersebut berinteraksi dengan kondisi jalan dan lingkungan sekitar.

Peran Bahu Jalan dan Kesadaran Pengemudi

Kecelakaan ini juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang fungsi bahu jalan. Sony menegaskan bahwa bahu jalan hanya diperuntukkan untuk keadaan darurat, dengan kecepatan rendah atau berhenti total. Menggunakan bahu jalan untuk menyalip atau melaju dengan kecepatan tinggi merupakan tindakan yang sangat berbahaya. Dalam kasus ini, truk yang sedang diperbaiki berada di bahu jalan, meningkatkan risiko kecelakaan jika kendaraan lain melaju dengan kecepatan tinggi di area tersebut. Kecepatan tinggi dikombinasikan dengan jarak pandang yang terbatas di bahu jalan menyebabkan benturan yang berakibat fatal.

Kesimpulan: Prioritaskan Keselamatan

Tragedi di Tol JORR ini menjadi pengingat penting tentang tanggung jawab pengemudi dalam mengendalikan kendaraan bertenaga tinggi, khususnya mobil listrik performa tinggi. Kecepatan dan performa yang luar biasa harus diimbangi dengan keterampilan mengemudi yang mumpuni, pemahaman mendalam tentang teknologi kendaraan, dan kesadaran penuh akan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Memahami karakteristik mobil listrik dan mengikuti aturan lalu lintas, termasuk menghormati fungsi bahu jalan, merupakan kunci untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi di masa mendatang. Kecelakaan ini bukan hanya sekadar kehilangan nyawa, tetapi juga sebuah pembelajaran berharga bagi seluruh pengguna jalan untuk lebih waspada dan bertanggung jawab di jalan raya.